Mantan
Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso mengatakan, saat ini bangsa
Indonesia sedang berhadapan dengan gelombang pasang
liberalisme-kapitalisme.
“Liberalisme itu membuka pintu bagi arus modal negara-negara besar ke negeri kita,” kata Djoko di Rapat Umum Partai Rakyat Demokratik (PRD) di gedung Trisula Perwari, Rabu (1/6/2016).
Djoko menjelaskan, kalau dulu kapitalisme barangkali masih di halaman kita, tetapi sekarang sudah di dapur kita.
“Sehingga marhaen-marhaen itu kehilangan tanahnya. Nelayan-nelayan itu kehilangan kapalnya, atau bahkan kehilangan lautnya,” jelasnya.
Sambil mengutip Sukarno, Djoko menjelaskan bahwa keadaan sekarang jauh lebih berat. Sebab, kita sedang berhadapan dengan musuh yang tidak nyata.
“Sukarno mengatakan, perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri,” tuturnya.
Djoko menegaskan, liberalisme dan kapitalisme merupakan tantangan terbesar bagi Pancasila saat ini.
“Pancasila sedang mengalami invasi dari ideologi-ideologi lain, yaitu liberalis dan kapitalis, yang mempengaruhi pikiran-pikiran,” katanya.
Menurut dia, ideologi liberalis dan kapitalis menjajah melalui pemikiran. Dalam konteks itu, lanjut dia, Pancasila sedang dalam pertarungan konsepsi dengan ideologi liberalis-kapitalis itu.
Untuk diketahui, Rapat Umum yang diselenggarakan oleh Komite Pimpinan Pusat Partai Rakyat Demokratik (KPP PRD) untuk memperingati Hari Lahirnya Pancasila.
Rapat Umum yang dihadiri oleh 500-an orang anggota PRD itu mengambil tema “Menangkan Pancasila”. Dalam Rapat Umum itu juga PRD juga mendeklarasikan sebuah Maklumat berisi 5 poin untuk memenangkan Pancasila.
“Liberalisme itu membuka pintu bagi arus modal negara-negara besar ke negeri kita,” kata Djoko di Rapat Umum Partai Rakyat Demokratik (PRD) di gedung Trisula Perwari, Rabu (1/6/2016).
Djoko menjelaskan, kalau dulu kapitalisme barangkali masih di halaman kita, tetapi sekarang sudah di dapur kita.
“Sehingga marhaen-marhaen itu kehilangan tanahnya. Nelayan-nelayan itu kehilangan kapalnya, atau bahkan kehilangan lautnya,” jelasnya.
Sambil mengutip Sukarno, Djoko menjelaskan bahwa keadaan sekarang jauh lebih berat. Sebab, kita sedang berhadapan dengan musuh yang tidak nyata.
“Sukarno mengatakan, perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri,” tuturnya.
Djoko menegaskan, liberalisme dan kapitalisme merupakan tantangan terbesar bagi Pancasila saat ini.
“Pancasila sedang mengalami invasi dari ideologi-ideologi lain, yaitu liberalis dan kapitalis, yang mempengaruhi pikiran-pikiran,” katanya.
Menurut dia, ideologi liberalis dan kapitalis menjajah melalui pemikiran. Dalam konteks itu, lanjut dia, Pancasila sedang dalam pertarungan konsepsi dengan ideologi liberalis-kapitalis itu.
Untuk diketahui, Rapat Umum yang diselenggarakan oleh Komite Pimpinan Pusat Partai Rakyat Demokratik (KPP PRD) untuk memperingati Hari Lahirnya Pancasila.
Rapat Umum yang dihadiri oleh 500-an orang anggota PRD itu mengambil tema “Menangkan Pancasila”. Dalam Rapat Umum itu juga PRD juga mendeklarasikan sebuah Maklumat berisi 5 poin untuk memenangkan Pancasila.
No comments:
Post a Comment