“SAYANG
MARI”
Oleh: Gita Nadia PutribrTarigan
Sayang….
mari menari dihening kota…..
Biarkan
kepulan asap membusukkan rongga dada
Sayang….
Mari menari dihening kota
Biarkan
para binatang menggerogoti lunaknya daging kita
Sayang…..
mari menari di hening kota
Abaikan
sumpah serapah sebungkus nasi
Sayang…..
mari menari di hening kota
Lupakan
para bocah pengais sampah
Sayang…..
mari menari di hening kota
Nikmati
alunan koplo yang memabukkan jiwa
Sayang…..
mari menari di hening kota
Biarkan
hati membusuk dalam sukma
Sayang….
mari menari di hening kota
Biar
mentari membara membakar luka
Sayang….
mari
menari di hening kota
Sayang….
Sayang…. Ku tunggu Kaud ihening kota
KU
TAK PEDULI
Oleh: Gita Nadia PutribrTarigan
Anak-anak merangkak, menjilat jalanan
Mengais kasih di pelupuk senja
Bercermin lupa, Berkasih Enggan
Mencari menari menghibur kelabang
Angin berlari menyeru kepedihan
Masih saja gemercik kaleng dimainkan
Meminta belas tanpa kasih
Mengukur cinta dalam rasa
Usah berpeluh lagi mengeluh
Sebab dunia pasti runtuh
Bebatan membanting nurani
Bising-bising menguku ramarah
Ku tetapTak Peduli
Biar mereka menentu Arah
PUISI UNTUK ANAK JALANAN
Oleh: Gita Nadia Putri br Tarigan
Bila
kau ragu disetiap langkahmu, coba tengok luka nanah dihati
Tetap saja mencari dalam tangis, Biarkan
angin bergambar pedih dan tak pasti
Percaya
ada senja yang menenangkan jiwa, tak perlu marah atau benci
Mengukir
terik, membaca amarah, menukik jalanan
Usah
ragu darah berpeluh, berjalan saja tanpa mengeluh
Kau
tak butuh belas kasih orang
Saat
mentari mulai pasang, mainkan gitarmu dan nyayikan lagu kepedihan
Jika
rasa tak mampu mengukur cinta, maka biar mimpi senja menemani
Rasakan
rancurnya rongga dada, Pejamkan mata bila perih
Tak
perlu marah pada raja, Karena semua juga sia
Terserah
ini jalan hidup atau hidup jalan. Percepat saja langkah,
Tak
perlu mengukir lautan, mengukur gunung, cepat laju, mainkan gitarmu!
No comments:
Post a Comment