Dalam
sebuah Organisasi kita sering kali mendengar istilah Regenerasi, tapi tahukah
apa itu Regenerasi? Kali ini kita akan membahas tentang Regenerasi yang
dibutuhkan dalam sebuah Organisasi.
Regenerasi dalam biologi adalah menumbuhkan kembali bagian
tubuh yang rusak atau lepas. Daya regenerasi paling besar ada pada
echinodermata dan platyhelminthes yang dimana tiap potongan tubuh dapat tumbuh
menjadi individu baru yang sempurna. Pada Anelida kemampuan itu menurun. Daya
itu tinggal sedikit dan terbatas pada bagian ujung anggota pada amfibi dan
reptil. Pada mamalia daya itu paling kecil, terbatas pada penyembuhan luka.
Regenerasi mempunyai beberapa makna, pertama pembaruan
semangat tata susila, kedua penggantian alat rusak atau hilang dengan
pembentukan jaringan sel yang baru, ketiga penggantian generasi tua kepada
generasi muda/peremajaan. Regenerasi berasal dari dua kata yaitu RE yang
artinya kembali dan GENERASI adalah angkatan. Jadi secara harfiah Regenerasi
adalah angkatan kembali, REGENERATION dalam bahasa inggris yang artinya
Kelahiran kembali , pembaharuan jiwa. Di eropa pernah terjadi masa kelahiran
kembali yang disebut Renaissance. Renaissance terjadi pada abad 15 sampai 16
masehi atau sering disebut middle age.
Regenerasi menjadi suatu kewajiban organisasi. Organisasi
hidup karena kepedulian mereka terhadap regenerasi. Pentingnya regenerasi dalam
suatu organisasi ini yaitu pengkaderan anggota agar berkualitas. Organisasi
tidak akan berjalan tanpa adanya regenerasi tapi seperti apakah generasi
tersebut berjalan. Generasi penerus organisasi dan penerus bangsa tidak lain
ditentukan dari kualitas generasi tersebut. Pada saat ini banyak sekali
generasi muda Indonesia yang bagus dan berkualitas namun masih takut untuk
terjun atau muncul dalam dunia politik. Faktor salah satunya adalah generasi
muda saat ini mempunyai anggapan bahwa politik itu kotor, kejam, korupsi dan
amburadul.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa rendahnya kesadaran dan
tingkat partisipasi pemuda pada dunia politik disumbangkan oleh kaum muda.
Padahal kesadaran dan partisipasi pemuda dalam politik sangat penting dalam
rangka melanjutkan pembangunan bangsa yang lebih baik.
”Anak muda adalah calon pemimpin bangsa, untuk menjadi
pemimpin tidak berdasarkan umur tetapi pada kemauan, kemampuan dan kesempatan.
Niat tersebut harus ditanamkan pada diri sendiri untuk tambahan semangat,” kata
Hendi, sapaan Hendrar Prihadi.
Remaja – remaja Indonesia pada saat ini sebagai generasi
muda yang selanjutnya yang akan meneruskan cita-cita sebuah bangsa, untuk
memimpin dan mengatur sebuah Negara, haruslah memiliki kepribadian yang
baik, kecerdasan yang dilandasi dengan ilmu dan wawasan yang luas, memiliki
jiwa yang semangat, pikiran terbuka dan tujuan yang baik, berbobot dan bermanfaat
serta berjuang untuk kemajuan bangsa dan Negara. Sayangnya generasi muda
Indonesia pada saat ini telah banyak terjerumus pada dunia modernisasi dan
westernisasi sehingga melupakan adat ketimuran yang kita miliki yang di
kenal oleh Negara lain sebagai Negara yang menjunjung tinggi moral dan adat
kesopanan tapi fakta mengatakan lain. Generasi Indonesia saat ini mengalami
krisis identitas dan korban dari gaya hidup hedonisme barat. Semakin
banyak life style dari luar Negara Indonesia yang masuk semakin tidak
terkandali generasi muda Indonesia saat ini.
Jika di lihat dari latar belakang, generasi- generasi muda
saat ini merupakan korban dari budaya permisif yang tidak terikat dengan nilai
dan norma dan bisa di pastikan di antaranya adalah kurangnya pendidikan agama
dari keluarga, kurangnya perhatian, kepudulian, dan kasih saying dari
keluarga, lingkungan yang tidak mendukung, pola hidup yang terlalu bebas dan
individualisme, teman sepergaulan yang menyukai kehidupan bebas (hedonisme),
dan rapuhnya iman serta kepribadian.
No comments:
Post a Comment