oleh : Sarinah Kristina Sagala
“Hoammmmm “ sisemut merah terbangun,oh..rupanya dia tertidur sepanjang malam tepat didepan jendela. Malam tadi dia menunggu kunang kunang yang selalu memberinya keceriaan,tapi kunang kunang yang penuh cahaya indah tak hadir di taman halaman,ntah terbang kemana.”Akh mungkin kunang kunang sedang menghibur semut lain”pikirnya sambil melempar senyum kelangit pagi yang cerah.
“Hmm tapi semut mana yang di hiburnya ya,bukankah aku satu satunya semut merah yang menjadi temannya ? atau dia punya teman semut yang baru?.”pertanyaan berlomba muncul dari pikiran si semut.pertanyaan pertanyaan itu membuat dia enggan bergerak dari jendela.Pandangannya menembus kaca bening mencapai taman di halaman tempat kunang kunang biasa menari.Sudah semiggu ini dia tak di situ tapi baru malam tadi si semut menunggunya.
Mungkin karena suhu terlalu panas,kunang kunang tak muncul rekanya dalam hati lagi... karena meski bisa hidup di empat musim maupun di iklim tropis kunang kunang memang lebih nyaman muncul dirawa dan hutan yang basah.karena di situ tersedia banyak makanan untuk larvanya.
Semut terus menatap ketaman,meski tak ada kunang kunang di pagi hari tapi dipelupuknya seperti melihat keindahan cahaya kunang kunang, merah pucat kuning dan hijau berpendar pendar. Semut ingat pada malam sepekan lalu berbatas jendela mereka terlibat obrolan seperti dua sahabat yang mengenal cukup lama.
“semut,Aku lagi pusing”kata kunang kunang sambil menyandarkan tubuhnya di daun jendela,
“Kenapa”jawab semut singkat
“Karena tiap malam harus bekerja mengepak sayap mengeluarkan cahayaku..”
“kunang kunang cahayamu memang sangat indah,kau berutung bisa menampakkannya setiap malam”.
“Kau harusnya bangga punya kelebihan itu” lanjut semut dengan berbinar menatap sayap kunang kunang.
“tapi aku lelah dengan rutinitas mengepak sayap”
“pastinya teman, dibalik sebuah kebanggaan memang kadang tersimpan rasa jengah”jawab semut berempati
“Kebanggaan apa ? aku Cuma kunang kunang biasa yang hidup dirawa sumpek.!”
“tapi aku tetap berusaha jadi kunang kunang produktif”.
“Nah lho ?”semut kaget dengan pernyataan kunang kunang.
“Bukan karena mau jadi hebat semut..tapi untuk bertahan hidup”jelasnya dengan setengah suara
“bertahan lelah seumur hidup kali” celutuk semut.hahhahhaaha keduanya serempak tertawa lalu serempak terdiam.
“Semut..”,panggil kunang kunang memecah diam. “aku boleh bertanya ya..kenapa kamu betah duduk di depan jendela berlama lama ?”
“Karena dari jendela aku bisa leluasa memandang dunia”
Kunang kunang kembali yang terdiam dengan pernyataan semut.
“Aku cuma semut kecil dari koloni pekerja pula.tak ada daya untuk keluar menatap langsung dunia. Hmmm ..dalam koloni sosial semutpun terbagi lagi ada koloni minor,median dan major.akulah semut kelas minor.”jelas semut setengah mengeluh
“Jadi kunang kunang, aku hanya merasa aman dan nyaman jika berada di depan jendela ini..lalu ntah kenapa bisa bertemu denganmu...hahahahhaha”
“semut, Apa kau tidak takut denganku?”
“Ya aku tau kunang kunang pemakanan serangga..tapi ntah kenapa aku mempercayaimu..mungkin karena kita sebenarnya dari jenis yang sama ya..kata ilmiahnya dari kelas insecta,hahhahahahhaha”
“Toh terbukti kita bisa ngobrol nyambung”jawab semut dengan nada memprovokasi.
“Semut,Sebenarnya aku mengeluarkan cahaya di malam hari bukan untuk menghiburmu tapi menggunakan cahaya itu untuk mempertahankan diri,sinar itu sebagai tanda pada musuh bahwa aku bukan makanan yang lezat” jelas kunang kunang.
“Cahayaku berperan pula sebagai tanda peringatan antar sesama tentang ancaman bahaya maupun peringatan bagi serangga dan burung pemangsa agar tidak memakanku”.tambahnya lagi untuk meyakinkan semut.
“Kalo begitu aku salah faham padamu..”jawab semut cemberut
“Ya kau salah paham..tapi kesalahpahaman itu juga menyenangkanku”pungkas kunang kunang tersipu.
“Tapi bolehkan kita tetap berteman dan aku tetap merasa di hibur dengan cahayamu?”.
“Tentu karena kau semut yang narsis,,!”
“Ohya...semut, sebenarnya tak apa jika sesekali kau keluar dari batas jendela ini, langsung merasakan sinar matahari dan menari di taman. Kau tak sekecil yang kau pikirkan lho.”
Kunang kunang menatap semut sesaat lalu melanjutkan perkataannya,
“Semut,aku pernah membaca tentangmu,bahwa meski tubuhmu relatif kecil,dirimu sebenarnya termasuk hewan terkuat di dunia.Semut jantan mampu menopang beban dengan berat limapuluh kali dari berat badannya,pasti semut betina tak jauh beda,sementara gajah hanya mampu menopang beban dengan berat dua kali lipat dari badannya sendiri !”
Hahahahhaha keduanya tertawa.
“sudah hampir pagi,istirahatlah sebentar lagi burung burung akan keluar dari sarangnya..mereka akan memakanmu”.salam semut menutup percakapan
“Selamat pagi semut” lalu kunang kunang terbang entah kemana.....
Matahari yang kian tinggi mulai memanaskan Pagi, Lalu semut memberanikan diri berjalan ketaman dan menemukan selembar daun nangka dengan tulisan kecil yang terjatuh dan mengering ” aku harus pergi tapi kamu adalah model dalam pikiranku,kamu akan selalu dalam pikiranku,permanen”.Dalam genggaman semut daun itu diremuknya menjadi remah remah.
Sambil berlalu dari taman, semut lirih berucap” selamat pagi temanku”.
Catatan : Kunang kunang adalah sejenis serangga yang dapat mengeluarkan cahaya yang jelas terlihat di malam hari,cahaya ini di hasilkan oleh “sinar dingin “yang tidak mengandung ultraviolet maupun sinar ultramerah,dengan warna merah pucat kuning atau hijau. Dalam klasifikasi ilmiah Kunang kunang termasuk dalam kelas insecta golongan lampyridae yang merupakan familia dalam ordo kumbang coleoptera. Kunang kunang dewasa hanya hidup 2-3 minggu.
Semut adalah sejenis serangga Dalam klasifikasi ilmiah semut termasuk dalam kelas insekta anggota suku formicidae bangsa hymenoptera.memiliki 12 ribu species dan sebagian besar hidup di kawasan tropika.
No comments:
Post a Comment